Posted by Ilmu Fajar at 19.54
Read our previous post
Ilustrasi : Rapat Komunitas Turun Tangan Banjarmasin |
Selama masa karantina COVID-19 seluruh masyarakat dihimbau untuk keluar rumah menghindari kontak sosial dengan orang lain. Dampak yang didapat tidak hanya dari segi ekonomi tetapi juga berdampak langsung pada pendidikan. Seorang mahasiswa tetap diwajibkan melakukan perkuliahan meski berada di rumah. Seringkali perkuliahan diganti dengan banyaknya tugas yang diberikan Dosen untuk mengisi waktu libur. Tapi dari banyaknya Dosen ada juga yang tetap melakukan perkuliahan dengan cara tatap muka tidak langsung, yaitu menggunakan bantuan aplikasi daring.
Aplikasi daring yang saat ini sering dipakai adalah aplikasi ZOOM. Aplikasi yang menurut saya sangat efektif digunakan dalam melakukan presentasi maupun diskusi. Karena hasil resolusi gambar yang baik, adanya fitur share screen, dan banyaknya jumlah orang yang bisa terhubung. Meski paket gratisannya hanya dapat terhubung selama 45 menit tidak menjadi sebuah kekurangan bagi penggunanya.
Masalah muncul ketika seorang pendidik mewajibkan mahasiswanya untuk segera menggunakan ZOOM karena merasa mudah dan terfasilitasi dalam pengajaran. Sedangkan tidak semua mahasiswa yang berada di zona hijau (Perkotaan) dalam mendapatkan sinyal provider, karena ZOOM dapat berjalan dengan baik jika sinyal yang didapat juga baik. Jika seorang pendidik tetap memaksakan kehendaknya dalam pengajaran penggunaan ZOOM maka mahasiswa punya 2 pilihan, yaitu keluar rumah dan mencari sinyal yang kuat untuk terhubung dengan baik atau tidak mengikuti perkuliahan sama sekali.
Situasi seperti ini menurut saya seorang pendidik dapat mengkaji terlebih dulu kekurangan dan kelebihan media pembelajaran daring sebelum memutuskan menggunakannya. Bukan mencari aplikasi yang terbaik tapi mencari aplikasi yang dapat digunakan oleh seluruh mahasiswa.
Selain itu banyak kasus di luar negeri yang mengatakan keamanan aplikasi ZOOM rendah. Data-data pribadi pengguna ZOOM dijual kembali di dark web, data-data ini diperoleh dengan metode yang disebut "credential stuffing". Metode ini memanfaatkan data dari perusahaan lain yang telah bocor atau dicuri sebelumnya. Kemudian data digunakan untuk login di akun Zoom hingga ada yang berhasil masuk.
Sekarang banyak orang bertanya apakah ZOOM aman untuk pembelajaran? Menurut saya jika kita ingin melakukan rapat dengan isi pembicaraan yang penting hindari menggunakan ZOOM, tapi jika hanya sekedar melakukan interaksi sesama kawan melepas kangen silahkan saja menggunakan ZOOM namun yang terpenting gunakan email yang tidak tertaut dengan akun manapun. Jika kita sudah punya email yang biasanya digunakan untuk daftar atau masuk ke akun medsos, daftar email baru yang secara khusus hanya untuk login aplikasi ZOOM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar