Comments

Pages

Senin, 26 Februari 2018

Mahasiswa! Ayo Gunakanlah Media Sosial Untuk Hal Yang Bermanfaat!

Posted by at 23.35 Read our previous post
Menurut saya Media Sosial dari dulu sampai sekarang sama saja, kadang menunjukkan perasaan senang, sedih, bahagia, terluka, suka maupun duka di berbagai aplikasi media sosial dengan cara menulis status yang saat itu dirasakannya. Media Sosial memang diperuntukkan bagi semua kalangan baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.

Tapi perbedaan Media Sosial yang dulu dan sekarang sangat berbeda. Apa itu? Kebebasan menulis dan berpendapat. Seringkali kita menemui teman atau kerabat kita menulis sesuatu di timeline media sosial yang berisi caci maki terhadap seseorang, ketidaksukaan terhadap sesuatu, dan informasi-informasi yang belum teruji kebenarannya yaitu Hoax!

Hoax atau berita bohong adalah suatu hal yang memprihatinkan. Banyak netizen yang terjebak dengan banyaknya berita bohong dengan penulisan yang baik. Membuat siapa saja dapat mempercayainya, saya rasa penyebar awal punya maksud dan tujuan ingin merusak generasi ini. Netizen yang mempercayainya langsung menyebarkan berita tersebut ke grup - grup yang dia punya dan menjadi pesan berantai.

Nah, untuk judul di atas saya bukan membahas tentang hoax lebih dalam. Namun mengajak teman - teman mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat atau pembaca tulisan saya ini agar menggunakan Media Sosial yang kita punya menjadi bermanfaat. Bagaimana caranya? Saya terinspirasi dengan 2 tokoh yang membuat saya selalu ingin menulis kajian atau pengalaman yang bermanfaat.

Yang Pertama dari kata-kata Dosen Favorit saya Pak Dr. Harja Santanapurba, M.Kom., beliau mengatakan "Facebook bukan tempat nulis status - status galau, Facebook digunakan untuk menulis sesuatu yang berbobot dan punya manfaat bagi orang lain".

Yang Kedua adalah dari Ceramah Ustadz Idola saya yaitu Ustadz Abdul Somad, Lc.MA beliau mengatakan "Media Sosial seperti Facebook memang yang buat bukan orang Islam, tapi jika kita memanfaatkannya untuk hal yang bermanfaat (dakwah kata beliau) akan mendapatkan Berkah dan Rahmat dari Allah SWT". Kata - kata 2 tokoh itulah yang membuat saya bersemangat untuk terus menulis dengan apa yang pernah saya dengar, lihat, rasakan, dan bermanfaat bagi orang lain.

Apa saja hal yang bermanfaat untuk dibagikan di media sosial? Banyak! Menurut saya hal yang paling mudah dibagikan adalah pengalaman kita sendiri. Apa yang bermanfaat dari pengalaman kita? Misalnya kejadian yang pernah kita alami dan itu membuat kita dirugikan oleh aspek tertentu. Manfaatnya apa? Buat tulisan agar orang lain tidak senasib seperti yang kita alami, cegah orang lain untuk tidak melakukan hal yang sama dengan kejadian buruk tersebut.

Bukan hanya pengalaman buruk saja yang dibagikan tapi pengalaman baik pun harus juga dibagikan agar orang lain mendapatkan hal yang sama dengan kita. Kadang Zaman Now ini karena dia juga mengalami hal yang buruk maka kehendak dia teman kita juga harus merasakan hal yang sama. Ini yang tidak boleh, ada orang yang kayak gitu? Kurang Lebih lah hehehe...

Apa lagi? Kita mendapatkan informasi yang kebenarannya telah terbukti. Apa itu? Pengumuman resmi dari kampus, sebarkan di seluruh media sosial dengan catatan yang disebarkan adalah informasi yang memang telah terbukti kebenarannya. Kita menyebarkan ke orang lain Insya Allah dapat Pahala, dan orang yang mendapatkan berita dari kita akan membagikan lagi ke orang lain. Pahala yang kita dapatkan akan terus berlipat ganda (Saya kutip dari Kajian Ustadz Abdul Somad).

Hal lain yang lebih rumit atau pasti mendapatkan caci maki dari netizen adalah mengkaji suatu masalah yang terjadi di lingkungan saat ini. Seperti apa? Seperti postingan saya sebelumnya saat mengkritisi polisi tidur yang ada di jalan Utama ULM. Kenapa Beresiko? Karena pendapat orang berbeda-beda. Apa yang menjadi aspek manfaat? Agar mahasiswa lain tahu, sebenarnya polisi tidur yang standar itu seperti apa sih..

Memang saat ini kita sering menjumpai Mahasiswa - Mahasiswi yang lagi gundah gulana di media sosial, menulis perasaan bahkan aibnya sendiri ditulis di sana. Hal itu memang tidak bisa dihindarkan karena saya sendiri pun pernah melakukan hal tersebut. Maka dari itu mari berhijrah, kita buat Media Sosial menjadi suatu media yang bermanfaat bagi orang lain.

Kenapa harus kita dulu sebagai Mahasiswa yang melakukan hal tersebut? Setidaknya kita sudah melakukan hal yang lebih baik dibanding netizen yang tak mempunyai etika dan adab di media sosial.

Karena kita adalah Mahasiswa yang akan menjadi penerus negeri ini. Saya yakin jika Media Sosial digunakan untuk suatu hal yang bermanfaat kita akan selalu bisa bersama saling menghormati satu sama lain dan tidak ada pihak yang dirugikan.

Hidup Mahasiswa!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Ilmu Fajar is powered by Blogger - Template designed by Stramaxon - Best SEO Template